Bisnis Jabar, Asosiasi Industri Pengguna Garam Indonesia (AIPGI) mengaku optimistis
penyerapan garam lokal akan terimplementasi dengan baik.
Sekretaris AIPGI Cucu Sutara mengaku optimistis penyerapan garam lokal akan
sesuai target mengingat musim kemarau yang diperkirakan masih berlanjut
hingga akhir tahun.
“Sekarang memang waktunya garam lokal untuk bisa diserap oleh kami
seluruhnya. Karena dengan kebijakan pemerintah yang melarang impor mau
tidak mau harus dituruti,” katanya kepada Bisnis.com, Selasa (6/10/2015).
Selama ini kebutuhan garam industri selalu didapatkan dari impor yang
mencapai 600.000 ton per tahun. Impor tersebut dilakukan akibat kualitas
garam lokal belum memenuhi persyaratan yang diberikan industri.
Dia menjelaskan, penyerapan garam lokal tersebut meliputi untuk konsumsi
lokal dan industri.
Kendati untuk garam lokal bagi industri belum memenuhi persyaratan, namun
pihaknya akan tetap menyerapnya sekaligus memberikan bimbingan terhadap
petambak agar memproduksinya sesuai persyaratan.