Semuanya memiliki keunggulan tersendiri. Seperti Pulau Tokong Berlayar. Pulau tersebut berada di Kecamatan Palmatak. Bentuk pulau ini bukan seperti apa yang dibayangkan. Namun pulau Tokong berlayar ini bentuknya hanya berupa bebatuan yang tersusun secara alami dan juga memiliki keindahan alami. Tidak ada hamparan pasir ataupun tanah di pulau tersebut.
Pulau ini berbatasan langsung dengan negara Vietnam. Untuk menuju kesana aksesnya tidak terlalu sulit. Bisa dari Kecamatan Palmatak tepatnya dari Pelabuhan Matak Kecil. Dari Pelabuhan Matak Kecil ke arah utara kira-kira 25-30 menit dengan speed boat.
Meski pulau Tokong Berlayar hanya merupakan batuan tanpa ada tanaman apapun, namun merupakan aset Anambas. Pemandangan alam bawah laut di tempat itu sangat bagus. “Saking bagusnya banyak wisatawan asing yang berkunjung ke sana untuk melakukan diving,” ungkap Sekertaris Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Kepulauan Anambas Abdul Rasyid.
Sementara itu pulau lainnya yakni Pulau Tokong Nanas, juga memiliki keindahan alam bawah laut yang tidak kalah dengan pulau-pulau lainnya. Pulau seluas 3,1 ha itu belum ada penghuninya. Meski belum ada penghuninya, pulau tersebut tetap dijaga karena sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Tiga pulau terluar lainnya yakni Pulau Tokong Malang Biru, Pulau Mangkai dan Pulau Damar. Ketiga pulau tersebut berada di sebelah barat Pulau jemaja. Ketiga pulau tersebut saling berdekatan antara pulau yang satu dengan pulau yang lain. Jika ada wisatawan lokal yang hendak munuju ketiga pulau tersebut paling dekat dari Pulau jemaja.
Kurang lebih, kalau ditempuh dengan pompong nelayan, membutuhkan 2 hingga 3 jam lamanya tergantung dari kondisi ombak. Makin besar ombak maka akan lebih lama. Bahkan jika ombak terlalu tinggi, pulau tersebut nyaris tidak bisa dikunjungi.
Meski demikian diantara tiga pulau tersebut memiliki keunggulan tersendiri. Pulau Mangkai contohnya. Di Pulau Mangkai saat ini sudah ada konservasi penyu. Di pulau tersebut juga sudah terbangun pos pengamanan Angkatan Laut. “Di sana sudah ada Pos Angkatan Laut. Sehingga pengamanan laut sudah ada yang menjamin,” ungkapnya lagi.
Untuk penangkaran penyu yang dimanfaatkan sekitar 30 persen untuk ditetaskan. Kemudian setelah penyu bisa mandiri atau berukuran sekita sebesar batok kelapa, penyu baru dilepaskan. Sebab jika dibiarkan dari kecil sudah dilepaskan ke laut lepas, dikhawatirkan tidak akan bisa bertahan dari ancaman atau gangguan predator yang ada di laut.
Pulau Malang Biru dan Pulau Damar juga tidak kalah indahnya dengan tiga pulau lainnya. Kedua pulau tersebut memiliki terumbu karang yang bagus.
Abdul Rasyid, yang didampingi staffnya Faisal, mengatakan, kedua pulau tersebut sering dikunjungi oleh turis asing. Terutama turis dari Singapura. Mereka rata-rata tertarik dengan keindahan alam bawah laut. “Mereka sering diving di sana,” ungkapnya beberapa waktu lalu. *Sumber : batampos