MAKASSAR, UPEKS.co.id – Subkelompok perikanan budidaya ikan di Sulsel pada September menurun sebesar 0,08% dibanding bulan Agustus 2015. Pada Agustus 2015 sebesar 124.93 ton turun sebesar 124.83 ton pada September 2015. Penurunan tersebut merupakan akibat dari kemarau panjang.
“Penurunan tersebut akibat fenomena elnino yang menyebabkan kekeringan di sejumlah wilayah di daerah Sulsel, sehingga berdampak pada kurangnya pasokan air untuk budidaya ikan,” terang Sulkaf S Latief, Kabid Perikanan Budidaya Dinas Kelautan Perikanan (DKP)
Menurutnya, September merupakan bulan masa pengeringan bagi pembudidaya. Namun tambahnya, secara kumulatif satu tahun dari Januari sampai Desember tidak memberikan pengaruh yang signifikan.”Iya ini kan bulan lagi tidak banyak panen karena masih pengeringan,” ungkapnya. Sabtu, (3/10/15).
Kata Sulkaf, akibat Elnino kekeringan membuat pasokan air untuk kegiatan budidaya menjadi berkurang. Padahal, pasokan air menjadi faktor penting bagi kegiatan budidaya. Meski demikian, pihaknya telah berupaya keras mengantisipasi agar dampak kekeringan tidak semakin parah dengan mengimbau pembudidaya menyelamatkan indukan ikan ke tempat yang relatif aman pasokan airnya dan mengimbau agar para pembudidaya untuk tidak menyebar benih.
Namun, kondisi kemarau yang panjang sejumlah pembudidaya memilih berhenti beroperasi. Tidak hanya itu, pembudidaya lebih memilih menjual indukannya daripada mati akibat kekurangan air.Sementara itu BPS Sulsel mencatat Nilai Tukar Petani Subsektor Perikanan (NTP-Pi) Pada bulan September 2015, mengalami penurunan sebesar (-0,91 %), hal ini karena perubahan indeks yang diterima petani (It) mengalami penurunan sebesar (-0,38 %) , sedangkan indeks yang dibayar Petani (Ib) naik sebesar 0,54 %.
Menurut Kepala BPS, Nursam Salam, Penurunan yang terjadi pada indeks yang diterima Petani (It) karena subkelompok budidaya mengalami penurunan sebesar (-0,08 %), sedangkan sub kelompok penangkapan mengalami penurunan sebesar (-0,76 %), Indeks yang dibayar Petani (Ib) mengalami kenaikan sebesar 0,54 % ,dimana subkelompok Konsumsi Rumah Tangga naik sebesar 0,85 % dan indeks BPPBM turun sebesar (-0,04%). (rys)