
BANGKAPOS.COM, BANGKA— Sekitar 30 persen pantai di Kabupaten Bangka Selatan yang terkena abrasi mayoritas ada masyarakat yang menghuninya.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Basel, Basu Priatna (46), mengatakan terjadinya abrasi disekitar bibir pantai yang berpenghuni tersebut, dikarenakan kurang adanya tumbuhan bakau yang tumbuh.
“Pantai di Kabupaten Basel ini yang terkena abrasi kebanyakan pantai yang ada dihuni oleh penduduk. Sedangkan untuk yang tidak ada penghuninya itu kebanyakan masih tertutup dengan tumbuhan bakaunya,”ujar Basu, kepada bangkapos.com, Senin (5/10/2015).
Ia menyampaikan, dampak abrasi ini sendiri untuk warga pesisir dilokasi itupun masih belum mengkhawatirkan. Namun untuk menjaga terjadi abrasi yang berkelanjutan ia menyarankan adanya pembangunan talud.
“Kondisi masyarakat pesisir tidak begitu mengkhawatirkan, tapi kalau lebih bagusnya sih adanya reboisasi dibibir pantai, seperti pembuatan talud penahan sehingga abrasinya tidak terlalu jauh,”ungkapnya.